Rabu, 13 Januari 2016

ULAT JATI (ENTHUNG)



ULAT JATI (Enthung)

Kepompong ternyata juga dikonsumsi di Blora, Jawa Tengah, dan Eromoko, WONOGIRI. Biasanya kepompong daun jati (enthung) dimasak dengan garam dan bawang putih menjadi lauk," kata Larno. 

Enthung yang biasa menempel di bawah serakan sampah ataupun daun jati yang jatuh ke tanah. Bahkan ada beberapa di antaranya yang terpendam di bawah tanah. Musim enthung biasanya datang setahun sekali beberapa saat setelah datangnya musim hujan. Enthung sendiri berwarna coklat tua sampai kehitaman dengan ukuran panjang kira-kira dua sentimeter dan hasil penelitian memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Kandungan nutrisi ulat daun jati berupa ptotein, mineral, vitamin, lemak dan karbohidrat. Enthung merupakan kepompong dari jenis ulat jati Hyblaea puera.

Ciri-ciri fisik enthung jati ini adalah warna coklat sampai coklat tua kehitam-hitaman, panjang rata-rata 1,4-1,9 sentimeter dan berat rata-rata 0,7-1,3 miligram.Harganya pun lumayan perkilo bisa  60 Samapai 90 ribu per kilonya, setyap daerah pasti berbeda-beda.

Untuk pengolahan sebagai bahan makanan, enthung biasanya jika digoreng, dengan ditambahkan bumbu sesuai selera yang diinginkan, bisa di masak dengan bumbu kecap. Bisa juga di sayur atau di buat Rempeyek.

"Bila belum mencoba, maka tidak mengetahui lezatnya makan enthung ulat jati. Orang biasanya akan geli atau jijik melihat enthung tersebut. Namun, tapi bila sudah biasa, akan nikmat rasanya, Kata Larno, Imbuhnya. (faisa yungki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar