ULAT
JATI (Enthung)
Kepompong ternyata juga
dikonsumsi di Blora, Jawa Tengah, dan Eromoko, WONOGIRI. Biasanya kepompong
daun jati (enthung) dimasak dengan garam dan bawang putih menjadi
lauk," kata Larno.
Enthung yang biasa
menempel di bawah serakan sampah ataupun daun jati yang jatuh ke tanah. Bahkan
ada beberapa di antaranya yang terpendam di bawah tanah. Musim enthung
biasanya datang setahun sekali beberapa saat setelah datangnya musim hujan. Enthung
sendiri berwarna coklat tua sampai kehitaman dengan ukuran panjang kira-kira
dua sentimeter dan hasil penelitian memiliki kandungan protein yang sangat
tinggi. Kandungan nutrisi ulat daun jati berupa ptotein, mineral, vitamin,
lemak dan karbohidrat. Enthung merupakan kepompong dari jenis ulat jati Hyblaea
puera.
Ciri-ciri fisik enthung
jati ini adalah warna coklat sampai coklat tua kehitam-hitaman, panjang
rata-rata 1,4-1,9 sentimeter dan berat rata-rata 0,7-1,3 miligram.Harganya pun
lumayan perkilo bisa 60 Samapai 90 ribu per kilonya,
setyap daerah pasti berbeda-beda.
Untuk pengolahan sebagai bahan makanan, enthung biasanya jika digoreng, dengan ditambahkan bumbu sesuai selera yang diinginkan, bisa di masak dengan bumbu kecap. Bisa juga di sayur atau di buat Rempeyek.
"Bila belum mencoba, maka tidak mengetahui lezatnya makan enthung ulat jati. Orang biasanya akan geli atau jijik melihat enthung tersebut. Namun, tapi bila sudah biasa, akan nikmat rasanya, Kata Larno, Imbuhnya. (faisa yungki)
Untuk pengolahan sebagai bahan makanan, enthung biasanya jika digoreng, dengan ditambahkan bumbu sesuai selera yang diinginkan, bisa di masak dengan bumbu kecap. Bisa juga di sayur atau di buat Rempeyek.
"Bila belum mencoba, maka tidak mengetahui lezatnya makan enthung ulat jati. Orang biasanya akan geli atau jijik melihat enthung tersebut. Namun, tapi bila sudah biasa, akan nikmat rasanya, Kata Larno, Imbuhnya. (faisa yungki)